Selasa, 05 November 2013

Pengenalan alat Laboratorium

PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM
I.         TUJUAN PERCOBAAN
       Tujuan percobaan praktikum ini adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat gelas beserta fungsinya dalam praktikum kimia.

II.      TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kimia adalah ilmu yang  mempelajari bagaimana benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk-bentuk yang ada dari sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat yang berbeda. Sebagai cotoh ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkinkan perubahan minyak alam menjad bahan bakar dan sejumlah besar plastik, obat-obatan dan pestisida. Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan, perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit, produksi bahan pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kejahatan, dan sebagainya (Harjadi,2002).
Ketetapan hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya.Penanganan bahan kimia dan peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day &Underwood, 1998).
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohaman, 1998).
Alat-alat gelas volumetri harus bersih dan bebas dari lemak. Untuk mengatasi hal tersebut, maka alat-alat volumetri harus terlebih dahulu dibersihkan dengan deterjen. Apabila sulit dilakukan, maka dapat digunakan larutan bikromat. Setelah selesai dibersihkan, alat-alat tersebut diletakakkan dalam posisi terbalik (Basset, 1994).
Dalam mengeluarkan cairan dalam pipet atau buret jangan terlalu cepat atau lambat. Jika terlalu cepat dapat menyebabkan cairan yang menempel pada dinding tidak dapat diimbangi atau tertinggal dari  miniskus yang terbaca. Sedangkan apabila telalu lambat menyebabkan waktu percobaan lebih lama (Day, 1993).  

III.   ALAT DAN BAHAN
A.       Alat
              Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pembakar gas,  tabung reaksi, pipet tetes, labu takar, gelas beker, erlemeyer, buret, corong, pipet gondok, gelas arloji, desikator, neraca analisis dan pengaduk.
B.       Bahan
            Bahan-bahan yang diperlukan pada percobaan ini adalah akuades, KMnO4 0,1 M, H2SO4 0,1 M dan Pb asetat 0,1 M.

IV.   PROSEDUR KERJA
A.       Pengenalan Alat Gelas
1.      Dicuci tabung reaksi, pipet,labu takar, gelas piala, erlenmayer, dan buret
2.      Dipipet 25 ml akuades ke dalam erlenmayer
3.      Diisi buret dengan akuades pada sembarang angka, dan dibaca miniskus awalnya. Kemudian dikeluarkan cairan dengan lambat sampai beberapa ml, dilihat miniskusnya
4.      Ditunggu beberapa menit, kemudian dilihat lagi miniskusnya
5.      Dihitung volume air yang keluar, diisi lagi kemudian dibaca miniskus awalnya
6.      Dikeluarkan cairan dengaan cepat kemudian membaca miniskusnya
7.      Diisi larutan KMnO4 0,1 M kedalam buret, kemudian dibaca miniskus awalnya dan perhatikan perbedaan pembacaan miniskus pada air KMnO4.
B.       Penyaringan
1.      Diambil kertas saring dan menimbang dengan neraca analitis. Dilipat menjadi seperempat lingkaran, kemudian dilipat lagi menjadi 2-3 kali lipatan.
2.      Dimasukkan kertas saring yang sudah dilipat pada corong dan membasahi sedikit akuades hingga melekat pada dinding gelasnya.
3.      Dipasang corong yang berkertas saring itu diatas erlenmeyer untuk menampung filtrate/cairan cucian.
4.      Dituangkan larutan yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang sudah berkertas saring tadi.
5.      Ditimbang kertas saring dan endapan.
V.      HASIL DAN PEMBAHASAN
A.       Hasil
     Alat – alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum khususnya percobaan pertama adalah terdapat dalam tabel berikut :
No
Nama & Gambar Alat
Fungsi
Keterangan
1
Tabung reaksi
P_ttinrack
Untuk mereaksi zat- zat dalam bentuk sedikit
Terbuat dari gelas
2
Gelas piala
P_beakers
Sebagai tempat larutan dan juga untuk memanaskan zat-zat , menyiapkan pelarut untuk memekatkan
Kuantitas berkisar 50 ml, 200ml, 1000ml, sampai 2000ml disebut juga gelas beker
3
Erlemeyer
P_erlenmeyers
Untuk tempat zat yang dititrasi dan dapat juga untuk memanaskan larutan
Kuantitas berkisar 100ml, 250ml, 500ml, 1L sampai 2L
4
Gelas ukur

P_cylinders

Untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair
Kuantitas berkisar 5mm, 10mm, 25mm, 50mm, 100mm
5
Labu takar(labu ukur)
Untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya
Volumenya antara 50ml, 100ml,500ml, 1L sampai 2L
6
a. Pipet gondok
b. Pipet volume
P_pipets

a. Untuk mengambil                  larutan dengan volume teratur dan tepat
b. Untuk mengukur volume larutan
Lebih tepat dari gelas ukur
7
Buret
burette
Untuk melakuan titrasi
Terbuat dari kaca
8
Statif
P_buret
Untuk menjepit buret
Terbuat dari besi
9
Pengaduk gelas


Untuk mengaduk suatu campuran atau larutan zat kimia ketika melakukan reaksi-reaksi kimia
Terbuat dari kaca
10
Gelas arloji
P_watchglasses
Untuk menimbang zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan untuk menguapkan cairan
Terbuat dari gelas
11
Corong
P_funnels
Untuk membantu ketika memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit
Biasanya terbuat dari gelas
12
Pipet tetes
P_droppers
Memindahkan larutan dalam jumlah sedikit
Terbuat dari kaca dan bahan karet
13
Botol semprot
P_washbottle
Untuk membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sia endapan, mengeluarkan air/ cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat menyimpan air
Terbuat dari plastik
14
Kaki tiga
Sebagai tungku dari wadah bahan – bahan yang dipanaskan dan biasanya dilengkapi dengan kawat asbes

Terbuat dari kawat besi
15
Rak tabung reaksi
P_ttinrack
Tempat meletakkan tabung reaksi
Terbuat dari kayu

B.   Pembahasan
1.         Pengenalan Alat-alat gelas 
     Sebelum dipergunakan, alat-alat gelas harus diperiksa, apakah ada                      cacat dan diteliti kebersihannya. Apabila alat tersebut retak jangan diteruskan untuk penggunaannya. Kebersihan alat sangat penting , data yang dihasilkan menjadi tidak akurat jika percobaan dilakukan pada alat yang terkontaminasi.
      Bersihkan peralatan dengan sabun dan air keran. Gunakan sikat yang sesuai dengan ukuran dan kehalusan. Mula-mula bilas peralatan gelas dengan air keran, kemudian satu atau dua kali dengan akuades. Kadang kala pipet atau buret perlu direndam beberapa lama dengan air sabun dan K2CrO7 dan H2SO4 bila kotoran sulit dihilangkan. Baliklah peralatan gelas yang bersih diatas serbet. Jangan mengeringkan peralatan gelas yang ditera  dalam oven atau diatas api langsung. Bilaslah peralatan gelas dengan pelarut atau larutan yang akan digunakan.
      Mengeluarkan cairan dari pipet atau buret terlalu cepat atau lambat karena bila terlalu cepat akan meninggalkan cairan yang sulit dihilangkan dan juga jangan terlalu lambat karena akan memperlambat percobaan.
1.1 Gelas Wadah
      Botol sebagai wadah pereaksi dapat dibedakan dengan warnanya yang gelap untuk tempat zat yang peka terhadap cahaya, oksidasi, botol tak berwarna dan lainnya. Tutup botol bermacam-macam ; tutup pipih tidak boleh ditaruh diatas meja, tutup paruh dan pipih tidak boleh diambil. Mulutnyapun bermacam-macam; mulut kecil untuk zat yang mudah menguap,dan mulut besar uantuk pereaksi selain itu.

1.2   Alat-alat untuk mereaksikan zat :
a.              Tabung reaksi
            Terbuat dari gelas dan dapat dipanaskan, terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam jumlah sedikit.
b.              Gelas piala
                      Disebut juga gelas beker, fungsi utama adalah untuk mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit. Dapat juga digunakan sebagai tempat larutan untuk memanaskan larutan zat kimia.
c.              Erlemeyer
          Dipakai uantuk tempat zat yang dititrasi dan bukan alat pengukur. Kadang-kadang boleh untuk memanaskan larutan.

2.         Alat-alat pengukur volume
2.1     Gelas ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia cair, tidak boleh digunakan untuk mengukur pelarut panas.

2.2  Pipet ukur yang terdiri dari pipet gondok dan pipet volume
- Pipet gondok terbuat dari gelas, tengahnya membesar ujungnya meruncing. Untuk mengambil larutan dan pipet ini lebih tepat dibandingkan gelas ukur, dan dibantu dengan propipet.
- Pipet volume dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk mengambil larutan dan lebih tepat dari gelas ukur.

2.3     Buret
Terbuat dari gelas berskala dan memiliki kran. Untuk melakukan titrasi, larutan dikeluarkan sedikit-demi sedikit dari kran. Volume dapat dilihat dari skala. Untuk menggunakannya buret dicuci dua kali dengan larutan yang akan diisikan dan untuk titrasi dilakukan minimal tiga kali , hasilnya adalah rata-ratanya.Normalitas dan penitrasi jangan terlalu tinggi atau pekat dan volumenya sedikit mungkin (10 / 20 cc). Buret digunakan untuk menghantarkan volume yang diketahui dan dapat diubah-ubah.

2.4  Labu ukur
Digunakan untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu secepat-cepatnya.

3.         Alat lain
3.1  Pengaduk gelas
Dipakai untuk mengambil suatu campuran atau larutan zat kimia dalam bentuk serbuk, padat, dan pasta ketika melakukan reaksi kimia dan untuk membantu menuangkan cairan dalam proses penyaringan.

3.2  Gelas arloji
Dibuat dari gelas, berguna untuk alas dan menimbang zat kristal, untuk menutup bejana saat pemanasan dan untuk menguapkan cairan.

3.3  Corong
Dibuat dari gelas, untuk membantu memasukkan larutan cair ketempat yang sempit mulutnya.

3.4  Botol semprot
Digunakan untuk  membersihkan dinding bejana dari sisa-sisa endapan, mengeluarkan air / cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat menyimpan air .

4.         Hal-hal yang perlu diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat-alat gelas kimia, antara lain :
4.1  Mengeringkan alat-alat
Setelah dicuci diletakkan terbalik, hanya bagian luar yang dilap,bagian lain tidak boleh dilap. Apabia perlu cepat kering alat dipanaskan sedikit (di atas atau dalam oven ).

4.2     Tutup botol
Pada bagian yang tutup botol berbentuk paruh, maka tutup botol jangan dicabut, menutup atau membuka botol dengan cara mengatur saluran pada botol dan tutup, ini dilakukan untuk menjaga kemurnian isi botol.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penimbangan suatu zat ;
a.         Dilakukan dalam ruang tertutup.
b.         Diletakkan dalam gelas arloji (untuk zat padat) atau botol timbang (untuk zat cairan).
c.         Jika bahan akan dilarutkan atau direaksikan dalam wadah, maka berat wadah kosong dicari sebelum dimasukkan. Jika bahan akan dipindahkan ke tempat lain, berat bahan kosong dicari sesudah bahan dipindahkan.
d.        Diletakkan atau diambil timbangan atau anting-anting dengan pinset.
e.         Dilarang menimbang bahan panas sebelum didinginkan.
f.          Selalu jaga kebersihan timbangan.
g.         Dibersihkan alat ; alat-alat volumetirik harus bersih dan bebas dari lemak.
h.         Penggunaan buret ;
1)        Jepitkan buret pada statif dengan hati-hati.
2)        Letakkan buret angka 0 sejajar tegak lurus dengan mata.
3)        Sebelum dikalibrasi, bersihkan buret dengan akuades, setelah itu kita buang dengan cara tangan kiri memegang kran dan tangan kanan memegang gelas beker.
4)        Masukkan bahan kimia yang akan digunakan dan perhatikan agar batas kalibrasi tetap pada batas 0.
5)        Kita siapkan bahan lain pada gelas beker yang kita gunakan dalam praktikum.
6)        Perhatikan jumlah tetesan yang diperlukan karena dapat mempengaruhi warna bahan yang ada di gelas beker.
o  Dalam pembacaan buret haruslah hati-hati karena apabila terdapat kekeliruan maka akan mendapatkan hasil yang kurang akurat. Suatu cairan akan membentuk cekungan yang disebut miniskus. Jika larutan berwarna muda maka  miniskus yang dibaca dan jika warna larutan gelap bagian atas miniskus yang dibaca. Untuk membantu membaca miniskus sebaiknya gunakan kertas yang dihitamkan atau kartu. Sedangkan untuk menyaring gunakan corong yang diberi kertas saring.


VI.            KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah
1.    Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium memiliki bermacam-macam jenis, bentuk dan cara penggunaannya yang berbeda-beda.
2.    Alat-alat laboratorium banyak yang terbuat dari gelas, karena alat gelas mudah untuk membaca volume, tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia dan bisa dgunakan untuk memanaskan suatu larutan kimia.
3.    Sebelum menggunakan alat-alat laboratorium terlebih dahulu alat dibersihkan, agar tidak terjadi pencampuran reaksi kimia yang tidak dinginkan.
4.    Untuk menggunakan alat-alat laboratorium harus diperhatikan dengan betul agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal.

DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr. And A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis Kuantitatif. Edisi
          Revisi, Terjemahan R. Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.

Harjadi ,W. 2002. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Grammedia . Jakarta.
Basset, J, dkk. Buku Ajar Vogel Kimia Analis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rohaman, Taifiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia. Banjarbaru.