PERCOBAAN I
PENGENALAN ALAT – ALAT LABORATORIUM
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan praktikum ini
adalah memperkenalkan pembakar gas dan alat gelas beserta fungsinya dalam
praktikum kimia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kimia
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
benda atau materi di alam raya dapat diubah dari bentuk-bentuk yang ada dari
sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk lain dengan sifat-sifat yang
berbeda. Sebagai cotoh ilmu kimia memberikan pengetahuan yang memungkinkan
perubahan minyak alam menjad bahan bakar dan sejumlah besar plastik, obat-obatan
dan pestisida. Analisa kimia menentukan macam, struktur, dan jumlah zat, maka
setiap cabang kegiatan manusia yang menyangkut materi, langsung atau tidak
langsung memerlukan analisa kimia. Yang dimaksud dengan cabang kegiatan adalah
segala sesuatu yang manusia, termasuk ilmu pengetahuan, perdagangan,
perindustrian, pencegahan penyakit dan penyembuhan si sakit, produksi bahan
pangan, penyemaian, pengolahan, peran, olahraga, penyusutan kejahatan, dan
sebagainya (Harjadi,2002).
Ketetapan
hasil analisa kimia sangat tergantung pada mutu bahan kimia dan peralatan yang
dipergunakan, disamping pengertian pelaksanaan tentang dasar analisa yang
sedang dikerjakan serta kecermatan dan ketelitian kerjanya sendiri. Ketelitian
dan kecermatan kerja, selain merupakan sifat pribadi seseorang akan dapat pula
diperoleh karena bertambahnya pengamatan kerja seseorang sehingga menjadi
kebiasaan yang berguna bagi kelancaran kerjanya.Penanganan bahan kimia dan
peralatan pokok yang banyak dipergunakan merupakan persyaratan penting demi
keselamatan dan hasilnya pekerjaan analisa kimia (Day &Underwood, 1998).
Dalam
mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang
digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi hasil
pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya
tidaklah terlalu teliti. Salah satu contoh alat pengukuran lain yang mempunyai
tingkat ketelitian lebih baik dari pipet isap, namun pengukuran dengan pipet
sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Rohaman, 1998).
Alat-alat
gelas volumetri harus bersih dan bebas dari lemak. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka alat-alat volumetri harus terlebih dahulu dibersihkan dengan
deterjen. Apabila sulit dilakukan, maka dapat digunakan larutan bikromat.
Setelah selesai dibersihkan, alat-alat tersebut diletakakkan dalam posisi
terbalik (Basset, 1994).
Dalam
mengeluarkan cairan dalam pipet atau buret jangan terlalu cepat atau lambat.
Jika terlalu cepat dapat menyebabkan cairan yang menempel pada dinding tidak
dapat diimbangi atau tertinggal dari
miniskus yang terbaca. Sedangkan apabila telalu lambat menyebabkan waktu
percobaan lebih lama (Day, 1993).
III.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat
Alat-alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah pembakar gas, tabung reaksi, pipet tetes, labu takar, gelas
beker, erlemeyer, buret, corong, pipet gondok, gelas arloji, desikator, neraca
analisis dan pengaduk.
B. Bahan
Bahan-bahan
yang diperlukan pada percobaan ini adalah akuades, KMnO4 0,1 M, H2SO4
0,1 M dan Pb asetat 0,1 M.
IV.
PROSEDUR KERJA
A.
Pengenalan Alat Gelas
1. Dicuci tabung reaksi,
pipet,labu takar, gelas piala, erlenmayer, dan buret
2. Dipipet 25 ml akuades
ke dalam erlenmayer
3. Diisi buret dengan
akuades pada sembarang angka, dan dibaca miniskus awalnya. Kemudian dikeluarkan
cairan dengan lambat sampai beberapa ml, dilihat miniskusnya
4. Ditunggu beberapa
menit, kemudian dilihat lagi miniskusnya
5. Dihitung volume air
yang keluar, diisi lagi kemudian dibaca miniskus awalnya
6. Dikeluarkan cairan
dengaan cepat kemudian membaca miniskusnya
7. Diisi larutan KMnO4
0,1 M kedalam buret, kemudian dibaca miniskus awalnya dan perhatikan perbedaan
pembacaan miniskus pada air KMnO4.
B.
Penyaringan
1. Diambil kertas saring
dan menimbang dengan neraca analitis. Dilipat menjadi seperempat lingkaran,
kemudian dilipat lagi menjadi 2-3 kali lipatan.
2. Dimasukkan kertas
saring yang sudah dilipat pada corong dan membasahi sedikit akuades hingga
melekat pada dinding gelasnya.
3. Dipasang corong yang
berkertas saring itu diatas erlenmeyer untuk menampung filtrate/cairan cucian.
4. Dituangkan larutan
yang dilakukan pada langkah 1 kedalam corong yang sudah berkertas saring tadi.
5. Ditimbang kertas
saring dan endapan.
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Alat –
alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum khususnya percobaan pertama
adalah terdapat dalam tabel berikut :
No
|
Nama & Gambar Alat
|
Fungsi
|
Keterangan
|
1
|
Tabung reaksi
|
Untuk mereaksi
zat- zat dalam bentuk sedikit
|
Terbuat dari
gelas
|
2
|
Gelas piala
|
Sebagai tempat
larutan dan juga untuk memanaskan zat-zat , menyiapkan pelarut untuk
memekatkan
|
Kuantitas
berkisar 50 ml, 200ml, 1000ml, sampai 2000ml disebut juga gelas beker
|
3
|
Erlemeyer
|
Untuk tempat
zat yang dititrasi dan dapat juga untuk memanaskan larutan
|
Kuantitas
berkisar 100ml, 250ml, 500ml, 1L sampai 2L
|
4
|
Gelas ukur
|
Untuk mengukur
volume zat kimia dalam bentuk cair
|
Kuantitas
berkisar 5mm, 10mm, 25mm, 50mm, 100mm
|
5
|
Labu takar(labu ukur)
|
Untuk membuat
larutan standar atau larutan tertentu dengan volume setepat-tepatnya
|
Volumenya
antara 50ml, 100ml,500ml, 1L sampai 2L
|
6
|
a. Pipet gondok
b. Pipet volume
|
a. Untuk
mengambil larutan
dengan volume teratur dan tepat
b. Untuk
mengukur volume larutan
|
Lebih tepat
dari gelas ukur
|
7
|
Buret
|
Untuk melakuan titrasi
|
Terbuat dari
kaca
|
8
|
Statif
|
Untuk menjepit buret
|
Terbuat dari
besi
|
9
|
Pengaduk gelas
|
Untuk mengaduk
suatu campuran atau larutan zat kimia ketika melakukan reaksi-reaksi kimia
|
Terbuat dari
kaca
|
10
|
Gelas arloji
|
Untuk menimbang
zat berbentuk kristal, untuk menutup bejana lain waktu pemanasan dan untuk
menguapkan cairan
|
Terbuat dari
gelas
|
11
|
Corong
|
Untuk membantu
ketika memasukkan cairan ke dalam suatu tempat yang sempit
|
Biasanya
terbuat dari gelas
|
12
|
Pipet tetes
|
Memindahkan
larutan dalam jumlah sedikit
|
Terbuat dari
kaca dan bahan karet
|
13
|
Botol semprot
|
Untuk
membersihkan dinding-dinding bejana dan sisa-sia endapan, mengeluarkan air/
cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat menyimpan air
|
Terbuat dari
plastik
|
14
|
Kaki tiga
|
Sebagai tungku
dari wadah bahan – bahan yang dipanaskan dan biasanya dilengkapi dengan kawat
asbes
|
Terbuat dari
kawat besi
|
15
|
Rak tabung reaksi
|
Tempat
meletakkan tabung reaksi
|
Terbuat dari
kayu
|
B.
Pembahasan
1.
Pengenalan Alat-alat gelas
Sebelum dipergunakan, alat-alat gelas harus
diperiksa, apakah ada cacat dan diteliti
kebersihannya. Apabila alat tersebut retak jangan diteruskan untuk
penggunaannya. Kebersihan alat sangat penting , data yang dihasilkan menjadi
tidak akurat jika percobaan dilakukan pada alat yang terkontaminasi.
Bersihkan
peralatan dengan sabun dan air keran. Gunakan sikat yang sesuai dengan ukuran
dan kehalusan. Mula-mula bilas peralatan gelas dengan air keran, kemudian satu
atau dua kali dengan akuades. Kadang kala pipet atau buret perlu direndam
beberapa lama dengan air sabun dan K2CrO7 dan H2SO4
bila kotoran sulit dihilangkan. Baliklah peralatan gelas yang bersih diatas
serbet. Jangan mengeringkan peralatan gelas yang ditera dalam oven atau diatas api langsung. Bilaslah
peralatan gelas dengan pelarut atau larutan yang akan digunakan.
Mengeluarkan cairan dari pipet
atau buret terlalu cepat atau lambat karena bila terlalu cepat akan
meninggalkan cairan yang sulit dihilangkan dan juga jangan terlalu lambat
karena akan memperlambat percobaan.
1.1 Gelas Wadah
Botol
sebagai wadah pereaksi dapat dibedakan dengan warnanya yang gelap untuk tempat
zat yang peka terhadap cahaya, oksidasi, botol tak berwarna dan lainnya. Tutup
botol bermacam-macam ; tutup pipih tidak boleh ditaruh diatas meja, tutup paruh
dan pipih tidak boleh diambil. Mulutnyapun bermacam-macam; mulut kecil untuk
zat yang mudah menguap,dan mulut besar uantuk pereaksi selain itu.
1.2 Alat-alat untuk mereaksikan zat
:
a.
Tabung reaksi
Terbuat dari gelas dan
dapat dipanaskan, terutama digunakan untuk mereaksikan zat-zat kimia dalam
jumlah sedikit.
b.
Gelas piala
Disebut juga gelas beker, fungsi utama adalah untuk
mereaksikan zat kimia dalam jumlah sedikit. Dapat juga digunakan sebagai tempat
larutan untuk memanaskan larutan zat kimia.
c.
Erlemeyer
Dipakai uantuk tempat zat
yang dititrasi dan bukan alat pengukur. Kadang-kadang boleh untuk memanaskan
larutan.
2.
Alat-alat pengukur volume
2.1 Gelas ukur
Digunakan
untuk mengukur volume zat kimia cair, tidak boleh digunakan untuk mengukur
pelarut panas.
2.2 Pipet ukur yang terdiri dari pipet gondok dan
pipet volume
- Pipet
gondok terbuat dari gelas, tengahnya membesar ujungnya meruncing. Untuk
mengambil larutan dan pipet ini lebih tepat dibandingkan gelas ukur, dan
dibantu dengan propipet.
- Pipet volume dibubuhi skala mirip dengan buret, untuk mengambil larutan
dan lebih tepat dari gelas ukur.
2.3 Buret
Terbuat dari gelas berskala dan memiliki kran. Untuk melakukan titrasi,
larutan dikeluarkan sedikit-demi sedikit dari kran. Volume dapat dilihat dari
skala. Untuk menggunakannya buret dicuci dua kali dengan larutan yang akan
diisikan dan untuk titrasi dilakukan minimal tiga kali , hasilnya adalah
rata-ratanya.Normalitas dan penitrasi jangan terlalu tinggi atau pekat dan
volumenya sedikit mungkin (10 / 20 cc). Buret digunakan untuk menghantarkan
volume yang diketahui dan dapat diubah-ubah.
2.4 Labu ukur
Digunakan untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu
secepat-cepatnya.
3.
Alat lain
3.1 Pengaduk gelas
Dipakai
untuk mengambil suatu campuran atau larutan zat kimia dalam bentuk serbuk,
padat, dan pasta ketika melakukan reaksi kimia dan untuk membantu menuangkan
cairan dalam proses penyaringan.
3.2 Gelas arloji
Dibuat dari
gelas, berguna untuk alas dan menimbang zat kristal, untuk menutup bejana saat
pemanasan dan untuk menguapkan cairan.
3.3 Corong
Dibuat dari
gelas, untuk membantu memasukkan larutan cair ketempat yang sempit mulutnya.
3.4 Botol semprot
Digunakan
untuk membersihkan dinding bejana dari
sisa-sisa endapan, mengeluarkan air / cairan dalam jumlah terbatas, dan tempat
menyimpan air .
4.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan alat-alat gelas kimia,
antara lain :
4.1 Mengeringkan alat-alat
Setelah dicuci diletakkan terbalik, hanya bagian luar yang dilap,bagian
lain tidak boleh dilap. Apabia perlu cepat kering alat dipanaskan sedikit (di
atas atau dalam oven ).
4.2 Tutup botol
Pada bagian yang tutup botol berbentuk paruh, maka tutup botol jangan
dicabut, menutup atau membuka botol dengan cara mengatur saluran pada botol dan
tutup, ini dilakukan untuk menjaga kemurnian isi botol.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
penimbangan suatu zat ;
a.
Dilakukan dalam ruang tertutup.
b.
Diletakkan dalam gelas arloji (untuk zat padat)
atau botol timbang (untuk zat cairan).
c.
Jika bahan akan dilarutkan atau direaksikan dalam
wadah, maka berat wadah kosong dicari sebelum dimasukkan. Jika bahan akan
dipindahkan ke tempat lain, berat bahan kosong dicari sesudah bahan
dipindahkan.
d.
Diletakkan atau diambil timbangan atau
anting-anting dengan pinset.
e.
Dilarang menimbang bahan panas sebelum
didinginkan.
f.
Selalu jaga kebersihan timbangan.
g.
Dibersihkan alat ; alat-alat volumetirik harus
bersih dan bebas dari lemak.
h.
Penggunaan buret ;
1)
Jepitkan buret pada statif dengan hati-hati.
2)
Letakkan buret angka 0 sejajar tegak lurus dengan
mata.
3)
Sebelum dikalibrasi, bersihkan buret dengan
akuades, setelah itu kita buang dengan cara tangan kiri memegang kran dan
tangan kanan memegang gelas beker.
4)
Masukkan bahan kimia yang akan digunakan dan
perhatikan agar batas kalibrasi tetap pada batas 0.
5)
Kita siapkan bahan lain pada gelas beker yang kita
gunakan dalam praktikum.
6)
Perhatikan jumlah tetesan yang diperlukan karena
dapat mempengaruhi warna bahan yang ada di gelas beker.
o
Dalam pembacaan buret haruslah hati-hati karena
apabila terdapat kekeliruan maka akan mendapatkan hasil yang kurang akurat.
Suatu cairan akan membentuk cekungan yang disebut miniskus. Jika larutan
berwarna muda maka miniskus yang dibaca
dan jika warna larutan gelap bagian atas miniskus yang dibaca. Untuk membantu
membaca miniskus sebaiknya gunakan kertas yang dihitamkan atau kartu. Sedangkan
untuk menyaring gunakan corong yang diberi kertas saring.
VI.
KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dari percobaan ini adalah
1. Alat-alat yang
digunakan dalam laboratorium memiliki bermacam-macam jenis, bentuk dan cara
penggunaannya yang berbeda-beda.
2. Alat-alat
laboratorium banyak yang terbuat dari gelas, karena alat gelas mudah untuk
membaca volume, tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia dan bisa dgunakan untuk
memanaskan suatu larutan kimia.
3. Sebelum menggunakan
alat-alat laboratorium terlebih dahulu alat dibersihkan, agar tidak terjadi
pencampuran reaksi kimia yang tidak dinginkan.
4. Untuk menggunakan
alat-alat laboratorium harus diperhatikan dengan betul agar tidak menimbulkan
kesalahan yang fatal.
DAFTAR PUSTAKA
Day, R.A. Jr. And
A.L. Underwood. 1998. Kimia Analisis
Kuantitatif. Edisi
Revisi, Terjemahan R.
Soendoro dkk. Erlangga. Jakarta.
Harjadi ,W. 2002. Ilmu Kimia Analitik
Dasar. PT Grammedia . Jakarta.
Basset, J, dkk. Buku Ajar Vogel Kimia Analis Kuantitatif Anorganik. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rohaman,
Taifiqur. 1998, Penanganan Bahan Kimia
Dengan Alat Gelas Kimia Serta Penanganan Korban Akibat Kontak Dengan Bahan
Kimia. Makalah Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia. Banjarbaru.